Pada tanggal 24 Januari 2019, para penggemar JKT48 dihebohkan dengan viralnya salah satu cuitan pria bernama Farouk di media sosial Twitter. Bagaimana tidak, laki-laki ini menarik jutaan warga net karena telah melakukan rasisme terhadap tokoh politik Basuki Tjahja Purnama atau Ahok. Ia mengatakan bahwa beliau telah memurtadkan seseorang dan menghubungkannya dengan masalah yang sudah lampau.
Para penggemar JKT48 pun geram dengan cuitannya tersebut. Masalahnya ia menggunakan foto profil bersama anggota Cindy Yuvia dan menuliskan biografi sebagai antusias JKT48. Hal ini membuat warga net yang memberi komentar cenderung membawa nama penggemar JKT48. Kritikan dan hujatan dari penggemar lain ditunjukkan untuk Farouk sebagai bentuk kekesalan mereka. "Wota kalau sudah hijrah, tololnya melebihi apapun," tulisnya.
Tindakan rasisme yang dilakukan oleh dirinya ini sangat dikecam banyak pihak. Ia juga dituding melanggar hak orang untuk bebas memeluk agama manapun.
A JKT48 Fan is Trending After Racism Act in Social Media
On January 24, 2019, JKT48 fans were shocked by a guy called Farouk on social media Twitter. This man attracts thousands of net citizens because he has committed racism against political figures Basuki Tjahja Purnama or Ahok. He said that he had converted someone and connected it with a problem that was past.
JKT48 fans were furious with his words. The problem is that he uses profile photos with JKT48 member Cindy Yuvia and write biography as JKT48 enthusiasts. This makes net citizens who give comments tend to carry JKT48 fan names. Criticism and blasphemy from other fans were shown to Farouk as a form of their resentment. "If a wota is migrating (hijrah / being good moeslim), you fool more than anything," he wrote. The act of racism carried out by him was criticized by many parties. He was also accused of violating the right of people to be free to embrace any religion.
0 komentar